LOU HAN SI NONGNONG

Huruf mandarin, arab, latin, atau angka
keramat, dll. Orang lantas bisa menafsirkan macam-macam. Ujung-ujungnya
dikaikan dengan rezeki atau hoki. Betulkah begitu? Wallahualam!!
Bagi kalangan hobiss, ikan yang sekujur
tubuhnya bertaburan bintik “MUTIARA”
putih yang indah ini menang menjadi idaman. Ada bintik jarum, ada bintik
sepidol, ada yang satu sisik penuh mutiara, ada yang cuman di ujung sisik, dll.
Pecinta ikan hias tak segan-segan merogoh kocek jutaan rupiah. Di Malaysia
pernah ada LOU HAN dihargai sampai 1,2 miliar. Woow!
Kisaran harga cukup variasi. Seekor
LOU HAN “biasa-biasa saja” ukuran 3-4 inci bisa dihargai ratusan ribu rupiah.
Lebih-lebih yang bagus, bisa Rp 1-3 juta. Apalagi yang ukuran 10-15 inci; pasti
bakal menguras kocek puluhan juta hingga ratusan juta rupiah, tergantung grade
dan kelangkaannya. Anehnya, kendati harga selangit, LOU HAN yang disebut juga flowerhorn itu terus diuber sekalopun
sampai ke negeri jiran. LOU HAN impor ukuran 1,5 inci bisa mencapai Rp 200
ribuan. Sementara itu yng lokal bisa murah, cukup Rp 10 ribu – Rp 100 ribuan
dengan ukuran yang sama. Yang bikin kesengsem, ikan LOU HAN itu jinak,
cenderung patuh dan mengenali tuannya. Mau-maunya mengecup mesra telunjuk
tuannya yang sengaja dicelupkan ke air akuarium. Lain waktu, bukit batu itu
dipindah ke lain sudut.
IKAN
HIBRIDA
Muncul perdana baru sekitar tahun 1996-1997
di Malaysia, sebagai hasil persilangan (HIBRIDA) dari berbagai spesies,
sampai-sampai LOU HAN tidak mempunya nama latin. Meski ada juga yang
menyebutnya Cichlasoma
sp. Proses seleksi dan penyilangan itu sendiri terus berlangsung
hingga dihasilkan berbagai jenis LOU HAN dengan beraneka warna dan corak.
LOU HAN merupakan hasil persilangan berbagai
siklid (sick-lid). Sampai saat ini jenis siklid yang dipakai, masih
dirahasiakan para inovator ikan hias ini. Jelas, LOU HAN bukan hasil
persilangan strain baru. Konon,
kehadirannya, sempat mengundang kontroversi di kalangan penggemar ikan hias,
terutama penggemar siklid sejati.
Meskipun asal-usulnya masih “dirahasiakan”,
orang menduga-duga ikan unik ini hibrid dari: Amphilophus trimaculatus, A. Citrinellus,
A. Labiatus, A. Fastae, atau Cichlasoma citrinellum, dengan Cichlasoma
synspilum, dan beberapa spesies
lain.
Saat ini, dari hasil rekayasa itu sedikitnya
telah dihasilkan 60 nama. Faktanya, telah beredar beraneka ragam LOU HAN di
pasaran. Antara lain, Tong Rajah Cichlasoma, Lucky Rajah Cichlasoma, Son of
God, Golden Leopard, Red shirt Pearl, Swallow Rainbow, Fortune Rajah
Cichlasoma, Golden Texas, Golden Red, Golden Red Pearl, New Super Red Texas,
Super Big Red, dll.
Padahal,
menurut Markus Ahadi, sebenarnya cuman ada 2
kelompok besar LoU HAN, yakni CING CUA dan CENGCU. Yang disebut pertama itu
cenderung bertubuh besar dengan warna genjreng.
Kalau berdasarkan coraknya, ada LOU HAN klasik (bercorak) dan LUO HAN
modern(tanpa corak). Apapun corak dan namanya, yang pasti banyak pencintanikan
hias yang terlanjur kepincut.








0 Response to "LOU HAN SI NONGNONG"
Posting Komentar